Membangun Motivasi Pada Anak


MEMBANGUN MOTIVASI KEBAIKAN DALAM DIRI ANAK


Motivasi memang bukan segala-galanya, tetapi segala sesuatu memerlukan motivasi. Hal inilah yang perlu kita perhatikan secara seksama. Terutama bagaimana caranya, supaya kita mampu membangun motivasi kebaikan dalam diri anak secara benar. Sehingga dorongan aktivitas yang anak-anak kita lakukan, bukan bergantung pada apa yang kita berikan kepada mereka ataupun hukuman apa yang kita sepakati dengan mereka. Tetapi lebih kepada kesadaran yang terbangun oleh pemahaman yang benar. Sehingga sifat motivasi yang dimiliki oleh anak bukan temporer, tetapi sesuatu yang menggerakan atas dasar pemahaman dan kesadaran yang mengakar.
Tulisan ini adalah seri lanjutan dari tulisan sebelumnya yang membahas tentag reward and punishment, yang saya copas dari grup WA. Disana dibahas penerapan hadiah dan hukuman sesuai dengan yang diharapkan. Dan tulisan ini melengkapi tulisan itu dari sudut pandang keimanan.
Masalah keimanan memang lebih banyak menyangkut hal-hal yang gaib. Seorang anak harus terobsesi dan termotivasi dengan sesuatu yang tidak bisa ia rasakan 'manis dan legitnya' secara langsung. Inilah PR orangtua untuk menjadikan konsep keimanan menjadi sesuatu yang 'masuk akal' dalam timbangan nalar anak-anak sejak usia balita.  Bisa dikatakan hampir tidak pernah, saya dan istri memotivasi anak untuk ngaji, shalat, belajar,ataupun yang lainnya dengan memberi iming-iming hadiah yang 'menawan' berupa materi.
Lima (5) hal yang kami lakukan untuk membangun motivasi kebaikan dalam diri anak berlandaskan keimanan.  :

SATU MENGENALKAN KEINDAHAN SYURGA
Sejak si kakak dan si adek berusia 2,5 tahun. kami sudah mengenalkan tentang keindahan syurga. Salah satunya dengan sebuah ungkapan, "Di syurga nanti, tersedia segala apa yang kita pernah nikmati di dunia. Mau makan anggur, sate, dll sepuasnya bisa. Tidak akan ada habisnya, semakin banyak makan semakin lezat terasa dan tidak akan pernah kekenyangan..."  Si Muizza (3 thn) ketika bangun tidur ditanya mimpi apa, maka ia akan menjawab, "Mimpi masuk syurga...".

MENGENALKAN KEAGUNGAN ALLAH AZZA WAJALLA
Syurga adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah yang diberikan kepada setiap manusia yang "baik", yang suka shalat/mengaji/ berbakti pada kedua orangtua. Allah yang menjamin segala keperluan kehidupan setiap manusia. Kita bisa bernafas ini juga salah satu bentuk kasih sayang Allah. Dan masih banyak sekali bentuk kasih sayang Allah yang lain dan tak mungkin kita bisa menyebut dan menghitungnya..."  Kalimat ini yang kami ajarkan, dan anak-anak menyahut dengan ungkapan, "Wooowww... Masyaa Allah..."

MENGENALKAN FIGUR TELADAN RASULULLAH S.A.W
Salah satu kalimat yang kami sampaikan pada anak-anak adalah, "Abi dan umimu sangat menyayangi kalian. Tapi ada seorang manusia yang menyayangimu melebihi cinta dan sayangnya kami. Dialah Rasulullah S.A.W..."  Kami juga banyak 'berinvestasi' dengan membelikan buku-buku yang berisi tentang perjalanan kehidupan sang Nabi Teladan. Karena bagaiamana mungkin anak kita terpesona dengan figur Rasulullah yang mulia, sedangkan ia tak mengenal siapa beliau, yang lebih dikenal adalah artis-artis india dan korea atau para pemeran ganteng-ganteng serigala. Sungguh ironikan?.  

MEMBERIKAN PEMAHAMAN TENTANG CARA IBADAH YANG DILAKUKAN
Memberikan pemahaman tentang cara ibadah yang dilakukan, dan menuntun dalam pengamalan secara bertahap tanpa paksaan. Dan hal ini akan sangat efektif apabila kita membersamai mereka dalam upaya pembiasaan. Menjadikan kita sebagai orang tua figure yang tidak hanya pandai menyuruh tetapi juga mampu memberikan teladan.

MEMBERIKAN PENEGASAN BAHWA ITU SEMUA ATAS PERINTAH ALLAH SWT
Menegaskan bahwa, "Abi dan umimu tidak mungkin menyuruhmu 'ini dan itu' jika itu semua tidak pernah diperintahkan Allah dan RasulNya..."  Langkah ini juga diiringi dengan sedikit demi sedikit mengenalkan 'dalil' sebagai landasan perintah sekaligus motivasi amal.  4# Selalu memberi contoh sebelum menganjurkan.  5# Memberi penghargaan melalui ucapakan yang baik dan mentoleransi kesalahan/ kekurangan dalam setiap amal dengan tetap 'mengingatkan' tentang bagaimana seharusnya sebuah amal dikerjakan  WARNING: "Awas hadiah dan hukuman bisa 'membunuh' anakmu !!!"  Allahu a'laam wal musta'aan...

Komentar

Postingan Populer